Waspada Serangan Microsleep Saat Mengemudi di Jalan Tol Trans Jawa
Peringatan: Waspada Terhadap Serangan Microsleep saat Mengemudi di Jalan Tol Trans Jawa
Alternatif terbaik untuk melakukan perjalanan antarkota tanpa harus keluar-masuk tol adalah dengan menggunakan Jalan Tol Trans Jawa, yang menghubungkan antara Jakarta dan Surabaya atau Jakarta dengan kota-kota besar lainnya di Jawa. Jalan ini membuat perjalanan Anda lebih cepat dan nyaman. Namun, jika Anda melakukan perjalanan jauh tanpa sopir pengganti, maka risikonya adalah terkena serangan microsleep atau tertidur dalam waktu yang sangat singkat, sekitar satu hingga 30 detik.
BACA JUGA : 6 Sumber Masalah Bunyi Gluduk pada Roda Depan Mobil
Keadaan kantuk singkat atau microsleep dapat terjadi ketika Anda melakukan tugas-tugas yang monoton seperti mengemudi dalam waktu lama di jalan tol trans Jawa. Risiko kejadian tersebut semakin meningkat jika Anda berkendara pada malam hari.
Sebagai tips untuk mengemudi di jalan tol trans Jawa, Anda harus waspada terhadap risiko microsleep. Mengapa? Karena jalan tol yang panjang dapat membuat pengemudi terlena dan tingkat kewaspadaan akan menurun. Namun, tingkat keletihan fisik Anda juga sangat tinggi, sehingga disarankan untuk mengemudi maksimal hanya selama 3-4 jam saja.
Saat Anda mengemudi dengan kecepatan konstan di jalan tol trans Jawa, misalnya pada kecepatan 80 km/jam, mobil Anda dapat menempuh jarak sekitar 22 meter dalam waktu satu detik. Dalam waktu 3 detik, mobil Anda sudah menempuh jarak sekitar 66 meter. Banyak kemungkinan yang dapat terjadi selama kurun waktu dan jarak microsleep, yang paling mungkin adalah mobil Anda berpindah jalur tanpa disadari, asalkan jalan kosong, tidak akan menimbulkan masalah.
Jika jalan kosong, mungkin tidak terjadi masalah. Namun, bagaimana jika ada truk yang berjalan lambat di jalur tersebut? Atau, karena kehilangan kendali, mobil Anda malah meluncur ke jalur berlawanan arah.
Sebelum terjadi serangan kantuk saat anda mengemudi di jalan tol trans jawa, perhatikan tanda-tanda awal yang muncul untuk dapat terhindar dari risiko kecelakaan. Gejala tersebut dapat berupa lupa terhadap kejadian 2-3 menit sebelumnya atau melakukan kesalahan kecil yang seharusnya tidak terjadi, seperti menyalakan lampu sein yang salah atau sulit bertahan di jalur yang semestinya. Anda juga mungkin merasa kepala dan kelopak mata terasa berat, mengangguk tanpa disadari, dan sering menguap dengan durasi yang cukup panjang. Daya refleks dan koordinasi tubuh akan menurun drastis dan Anda akan sulit mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi di depan mata.
Ibarat isi ulang baterai ponsel, memang waktu 30 menit belumlah cukup untuk mengembalikan kebugaran tubuh menjadi normal kembali. Namun paling tidak itu membantu meningkatkan kesadaran dan kebugaran Anda untuk mereduksi risiko microsleep.
Jangan mengandalkan minuman bersoda atau kopi untuk menahan rasa mengantuk. Mungkin terasa menyegarkan di awalnya, tetapi jangka panjangnya justru lebih banyak merugikan kesehatan, terutama bagi orang yang menderita maag dan masalah jantung.
Saat mau jalan, lakukan senam ringan untuk meregangkan otot tubuh yang kaku. Cuci muka dengan air bersih agar terasa segar dan membantu mengusir rasa ngantuk.
Siapkan air putih sebagai teman perjalanan. Bisa pula permen dengan rasa sedikit asam untuk membuat badan tetap terjaga. Bisa ditambah camilan, tapi jangan sampai mengganggu konsentrasi mengemudi.
Bengkel Kaki Mobil Arum Sari Bandung Terletak di :
Bengkel Arum Sari
-Cepat-Tepat-Bergaransi-