Mengatasi Masalah Rem Mobil Kocok dengan Langkah yang Tepat
Situasi yang tidak nyaman terjadi saat kita ingin menghentikan laju mobil, namun harus berulang kali menginjak pedal rem. Tidak hanya mengenai kenyamanan semata, rem yang memerlukan usaha ekstra ini tentu membawa risiko serius terhadap keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya. Idealnya, ketika kita menekan pedal rem, kendaraan segera berhenti dengan mantap tanpa perlu adanya “kocokan” yang mengkhawatirkan.
Suwarno, ERA bengkel ternama, menjelaskan bahwa kasus seperti ini umumnya berkembang secara perlahan. “Pada awalnya mungkin hanya merasakan bahwa rem mobil tidak begitu menggigit meskipun pedal sudah ditekan dengan kuat. Namun, jika dibiarkan tanpa penanganan, permasalahan ini akan semakin parah, hingga memerlukan penginjakan pedal yang lebih dalam dan terkadang harus dikocok berulang kali,” paparnya.
Penyebab utama rem yang perlu dikocok ini sebenarnya berakar dari udara palsu yang masuk ke dalam sistem pengereman. Udara tersebut menghambat tekanan dari pedal rem agar tidak bisa secara langsung diteruskan ke silinder roda masing-masing. Dengan perlahan menekan dan melepas pedal berulang kali, udara dalam sistem rem menjadi terkompresi. Baru setelah itu, tekanan dari pedal rem akan sampai ke silinder roda dan menggerakkan rem.
BACA JUGA : Di Mana Letak Minyak Rem Mobil? Cek di Sini
Pada dasarnya, ruang-ruang dalam sistem rem mobil seharusnya diisi oleh minyak rem, bukan udara. Lantas, mengapa udara bisa masuk ke dalam sistem?
Suwarno mengemukakan bahwa kemungkinan udara palsu masuk ke dalam sistem rem dipicu oleh beberapa faktor, yakni:
Peningkatan suhu minyak rem akibat tekanan di pedal rem. Pemanasan ini mengurangi viskositas (kekentalan) minyak rem. Semakin rendah viskositas, maka minyak rem akan lebih cepat panas dan bahkan mendidih. Saat mendidih, uap minyak rem mobil akan terbentuk, dan salah satu komponen dalam uap ini adalah udara. Udara tersebut kemudian terperangkap dalam sistem rem dan seiring berjalannya waktu, jumlahnya akan terus bertambah seiring penggunaan minyak rem.
Terjadinya kebocoran dalam sistem rem. Kebocoran ini bisa muncul pada master rem, pipa-pipa, atau wheel cylinder. Faktor penyebabnya bisa beragam, misalnya kerusakan pada komponen-komponen rem seperti seal master cylinder dan seal wheel cylinder.
Kehabisan minyak rem di dalam recervoir tank. Jika minyak rem mobil habis, ketika kita menekan dan melepas pedal rem, udara dapat terhisap ke dalam ruang master rem. Udara tersebut kemudian dapat merambat ke seluruh ruang dalam sistem rem.
Berbekal informasi di atas, Suwarno menegaskan bahwa beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar udara palsu tidak masuk ke dalam sistem rem adalah sebagai berikut:
Rutin periksa permukaan minyak rem di dalam recervoir tank setiap hari.
Lakukan penggantian minyak rem secara berkala, setiap 20.000 km.
Saat mengganti minyak rem, gunakan minyak rem yang sesuai jenis dan mereknya, atau yang direkomendasikan oleh pabrikan. Menggunakan minyak rem mobil yang berbeda dapat mengganggu karakteristik komponen sistem rem, terutama seal-seal pada master dan wheel cylinder.
Lakukan penyetelan dan pembersihan rem secara rutin, setiap 10.000 km.
Dengan mematuhi langkah-langkah di atas, Anda dapat mencegah masalah rem kocok dan menjaga sistem pengereman mobil Anda dalam kondisi optimal. Sebagai bagian integral dari keselamatan berkendara, pengereman yang baik dan terjaga merupakan prioritas utama untuk menjaga keamanan pengendara dan pengguna jalan lainnya.
Kunjungi Bengkel Spesialis Kaki Mobil Arum Sari Bandung.Alamat: Jl. Raya Panyileukan No.9, Cipadung Kidul, Kec. Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat 40614
Bengkel Kaki Mobil Arum Sari Bandung Terletak di :
Bengkel Arum Sari
-Cepat-Tepat-Bergaransi-